Sapi Jabres merupakan salah satu sumberdaya genetik ternak (SDGT) lokal khas Brebes. Keberadaanya penting sebagai salah satu sarana dalam mengembangkan industri peternakan dan mempunyai peran yang menentukan dalam upaya peningkatan produktivitas ternak. SDGT lokal seperti ini pada umumnya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan setempat, mampu memanfaatkan pakan yang berkualitas rendah dan mempunyai daya reproduksi yang baik. Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Brebes Agung Widyantoro, SH. Msi dalam sambutan Evaluasi Kelompok Tani Ternak Sapi Potong “Cikoneng Sejahtera” Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 di halaman MI Negeri Limbangan Malahayu Selasa (10/5) kemarin. “Sapi Jawa Brebes (Jabres) adalah produk unggulan Brebes selain telor asin dan bawah merah”.
Analisis Restriction Fragment length Polymorphism (RFLP) merupakan salah satu metode untuk mendeteksi kekerabatan pada tingkat sekuen DNA yang dapat dilakukan pada plasma nutfah sapi potong di Indonesia. Pentingnya informasi mengenai hubungan kekerabatan ini diharapkan dapat mendukung program breeding untuk pemanfaatan dan pengembangan plasma nutfah sapi potong yang ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan kerja sama antara Lolit sapi Potong dengan Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Brawijaya Malang, sampel darah berasal dari sapi potong lokal yang ada di Indonesia antara lain Sapi Jabres, Galekkan, SO, Pesisir, Madura, PO, Bali, Mandras, Aceh, Benggala dan sapi Bengkulu.
Isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan metode salting out kemudian dilakukan elektroforesis gel agarosa untuk mengetahui DNA hasil isolasi. Isolat DNA genom yang telah diperoleh digunakan sebagai bahan dasar pemotongan DNA dengan enzim restriksi. Enzim restriksi yang digunakan ada tiga macam yaitu EcoRI, HindIII dan HaeIII. Data hasil pemotongan dianalisis dengan menggunakan program clad 97 dan dikelompokkan berdasarkan persentase kekerabatan tiap plasma nutfah sapi potong.
Kelompok Tani Ternak “ Cikoneng Sejahtera “ Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo yang pernah menjadi Juara III Lomba Tani Ternak Sapi Potong Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 lalu ini, mulai dibentuk pada tanggal 20 pebruari 2006, dengan jumlah anggota sebanyak 28 orang. Saat ini kelompok tersebut memiliki 353 ekor sapi, atau kurang lebih 26 persen dari total populasi ternak sapi potong di Desa Malahayu yang berjumlah 1.345 ekor. Pada Tahun 2010 ini ditargetkan menjadi juara I Tingkat Nasional.
Dalam pengolahan limbah ternak sapi telah dikembangkan digester biogas yang mengubah limbah menjadi ternak sesuatu yang lebih bermanfaat yaitu digunakan sebagai pupuk kompos serta pemanfaatan biogasnya untuk keperluan memasak serta penerangan.
Analisis Restriction Fragment length Polymorphism (RFLP) merupakan salah satu metode untuk mendeteksi kekerabatan pada tingkat sekuen DNA yang dapat dilakukan pada plasma nutfah sapi potong di Indonesia. Pentingnya informasi mengenai hubungan kekerabatan ini diharapkan dapat mendukung program breeding untuk pemanfaatan dan pengembangan plasma nutfah sapi potong yang ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan kerja sama antara Lolit sapi Potong dengan Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Brawijaya Malang, sampel darah berasal dari sapi potong lokal yang ada di Indonesia antara lain Sapi Jabres, Galekkan, SO, Pesisir, Madura, PO, Bali, Mandras, Aceh, Benggala dan sapi Bengkulu.
Isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan metode salting out kemudian dilakukan elektroforesis gel agarosa untuk mengetahui DNA hasil isolasi. Isolat DNA genom yang telah diperoleh digunakan sebagai bahan dasar pemotongan DNA dengan enzim restriksi. Enzim restriksi yang digunakan ada tiga macam yaitu EcoRI, HindIII dan HaeIII. Data hasil pemotongan dianalisis dengan menggunakan program clad 97 dan dikelompokkan berdasarkan persentase kekerabatan tiap plasma nutfah sapi potong.
Kelompok Tani Ternak “ Cikoneng Sejahtera “ Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo yang pernah menjadi Juara III Lomba Tani Ternak Sapi Potong Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 lalu ini, mulai dibentuk pada tanggal 20 pebruari 2006, dengan jumlah anggota sebanyak 28 orang. Saat ini kelompok tersebut memiliki 353 ekor sapi, atau kurang lebih 26 persen dari total populasi ternak sapi potong di Desa Malahayu yang berjumlah 1.345 ekor. Pada Tahun 2010 ini ditargetkan menjadi juara I Tingkat Nasional.
Dalam pengolahan limbah ternak sapi telah dikembangkan digester biogas yang mengubah limbah menjadi ternak sesuatu yang lebih bermanfaat yaitu digunakan sebagai pupuk kompos serta pemanfaatan biogasnya untuk keperluan memasak serta penerangan.