KETUPAT SATE BLENGONG
Siapa yang tak kenal Pak Kasturi (52), pak kasturi adalah salah satu dari 33 penjual ketupat sate blengong yang berada di kota Brebes. Warung ketupat sate blengong pak kasturi berlokasi di sebelah utara Komplek Islamic Center Brebes, dari mulai buka pkl.16.00-18.30 tidak pernah sepi dari pengunjung baik dari kota brebes sendiri maupun dari kab/kota lain bahkan ada yang dari luar pulau jawa yang sengaja singgah hanya untuk menikmati wisata kuliner khas kota Brebes yang satu ini.
Menurut Anton (27) asal Kab. Pemalang yang sengaja singgah bersama 5 orang temannya, saya sudah yang ketujuh kalinya ke Brebes, menurutnya makanan yang menjadi trade mark Wisata kuliner di Brebes ini memang pantas, karena disamping rasa ketupatnya yang lezat, juga rasa sate blengongnya yang empuk dan nikmat dengan aroma bumbu yang khas brebes, membuat kita menjadi ketagihan disamping itu tidak dapat kami temukan di Kab/Kota lain, sehingga kami berenam sengaja ke Brebes.
Lain halnya dengan Ibu Rosita (34) asal Banjarmasin, singgah ke pak kasturi dalam perjalanan dari Semarang ke Jakarta karena informasi temannya yang saat itu studi banding ke Kab. Brebes, menurutnya memang betul rasanya aduhai dan satenya panjang sekali + 35 cm kalau dengan tusuknya + 50 cm wah..wah..wah dan bumbu satenya terasa sekali di lidah dan khas bikin lidah bergoyang.
Ketupat sate blengong juga dapat dijumpai di Alun-alun Brebes pada malam hari, dengan ciri menggunakan tenda, gerobak dengan penerangan lampu minyak sehingga ruangannya redup, namun saat ini sudah banyak yang menngunakan penerangan listrik.
Salah satu penjual sate blengong di malam hari adalah Tamim (48) bapak 1 orang anak berjualan ketupat sate blengong ini meneruskan usaha bapaknya yang saat itu mulai usahanya sekitar tahun 70 an, dengan menempati trotoar di depan Kantor Bank BPD Jateng Cabang Brebes yang masih sekitar Alun-Alun Brebes. Mulai buka pkl. 18.00 dengan bangunan tenda dan penerangan lampu minyak. Pembeli ketupat sate blengong pak tamim ini tidak hanya dari brebes saja, tapi dari berbagai macam daerah, karena lokasi jualan pak tamim kebetulan di tepi jalan jurusan Jakarta – Semarang. Dalam berjualan Pak Tamim dibantu 3 karyawan, untuk sehari saya tuturnya menghabiskan 5 ekor blengong/mentok dan 7 kg beras untuk ketupat dengan omset penjulannya + Rp. 900.000 – 1.000.000,/hari , masalah keuntungan per hari mas? ya namanya orang jualan makanan mas, tidak pasti kadang rame , kadang sepi. kalau sepi ya + Rp. 200.000,- dan kalau reme ya bisa mencapai Rp. 350.000/hari (Red:massyafri-2010)